News

Windows Server 2008 Siap Jadi Tulang Punggung
Jakarta - Microsoft Indonesia mulai menawarkan piranti lunak terbaru untuk infrastruktur dan platform aplikasi yakni Windows Server 2008, Visual Studio 2008 dan SQL Server 2008. Perangkat ini pun digadang-gadang untuk menjadi tulang punggung setiap perusahaan.

Adrian Anwar, Server Business Group Manager Microsoft Indonesia mengatakan, produk anyar Microsoft ini disebutnya sebagai system critical, artinya tidak boleh mati. "Maksudnya, kalau komputer dekstop kita mati, mungkin kita hanya bisa kesel, 

marah-marah karena data hilang. Tapi misalnya, kalau sistem informasi penerbangan mati itu kan menyangkut hidup orang banyak," ujarnya.
 Nah, atas dasar itulah, kata Adrian, kenapa ketiga produk tersebut dikatakan akan menjadi 'tulang punggung' perusahaan selanjutnya. "Karena ini memang sesuatu yang harus menopang dan tidak boleh jatuh atau down," lanjutnya kepada detikINET di sela acara jumpa pers Server Wave 2008 Microsoft di Hotel Shangrila Jakarta.

Microsoft pun telah mempersiapkan para profesional dan mitra bisnis untuk membantu berbagai perusahaan mengadaptasi teknologi ini. Di Indonesia saja, sebanyak 1360 profesional yang bekerja di 80 mitra bisnis Microsoft telah siap sedia. Ditambah sekitar 2000 profesional TI dari kalangan korporat yang telah mendapat pelatihan, 220.000 kopi dari Evaluation Copy yang didistribusikan ke seluruh Indonesia serta 21.800 e-book Windows Server yang ditulis oleh komunitas telah diunduh di internet.

Fakta tersebut sekaligus menegaskan bahwa produk ini menjadi produk Microsoft yang paling banyak di uji coba. "Indonesia sudah siap menyambut Server Wave 2008. Para ISV (Independent Software Vendor) juga berkesempatan mengembangkan solusi yang handal bagi Indonesia dan global," tutur Tony Chen, Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia.

Peluang Industri

Menurut Jurius, Direktur Marketing Hewlett-Packard Indonesia, hadirnya produk-produk Server Wave 2008 bagi HP dipandang sebagai sebuah peluang bisnis baru. "Ini adalah peluang untuk kita maju bersama sekaligus untuk melengkapi teknologi kita (HP-red.) dalam men-develop lebih banyak solusi," tukasnya.

Sejumlah industri di tanah air telah menjajal kemampuan Windows Server 2008, beberapa diantaranya adalah Bank Central Asia, Bank Mandiri, PT Allianz Utama Indonesia dan PT Freeport Indonesia. BCA, kata Adrian, merupakan salah satu pengguna awal yang terbesar di dunia. BCA menggunakan teknologi ini sebagai Branch Delivery System untuk mendukung lebih dari 800 cabangnya di seluruh Indonesia.

Sementara Bank Mandiri mengadopsi teknologi ini untuk mengatur sistem file transfer, kontrol dan monitoring ke seluruh cabangnya. Mereka mengaku mengalami peningkatan performa sebesar 2,5 kali lipat dan dengan kapasitas yang sama dapat mengambil alih proses yang lebih besar 3 kali lipat.

Tak hanya di kalangan korporasi, organisasi nirlaba Palang Merah Indonesia (PMI) juga tak ketinggalan merasakan teknologi Windows Server 2008 ini. Organisasi sosial yang memiliki sekitar 160 ribu anggota relawan ini menggunakan Windows Server 2008 sebagai platform sistem komunikasi mereka.

Andrea Pahlevi, Manager TI PMI mengatakan, teknologi ini sangat membantu menciptakan komunikasi yang lebih cepat di PMI. Terlebih jika melihat aktivitas PMI yang membutuhkan data dan informasi yang cepat dan akurat untuk menyelamatkan nyawa para korban. "Kami dapat menghemat sekitar 75% biaya operasional kantor seperti kertas dan tinta, dibandingkan waktu melakukannya dengan sistem tradisional," imbuhnya.

Paket Hemat UKM

Meski merupakan teknologi high-end bukan berarti kalangan small medium business (Usaha Kecil dan Menengah/UKM) tak bisa mengadopsi Windows Server 2008. Adrian mengatakan, sektor UKM juga punya prospek yang besar. "Makanya kita punya dua terobosan bagi sektor UKM," lanjutnya.

Terobosan pertama disebut Adrian dengan sebutan Server Core. Targetnya untuk perusahaan yang memiliki sumber daya IT yang rendah, sehingga mereka bisa menginstal aplikasi Windows Server per komponen yang mereka butuhkan dan bisa jalan dengan komponen seminimum mungkin. "Misalkan hanya untuk e-mail, web atau untuk file sharing saja, dia tidak perlu menginstal seluruh Windows Server 2008. Jadi bisa dipecah-pecah per komponen," jelas Adrian.

Kedua adalah program Paket Hemat (Pahe), yang merupakan paket dari berbagai produk yang bukan hanya Windows Server. Jadi ada SQL Server sebagai database, Exchange Server sebagai e-mail, ISA Server sebagai sekuriti dan Windows Servernya sendiri dalam satu produk.

Program ini memang difokuskan pada segmen menengah. Fiturnya yang diberikan sama, hanya dibatasi jumlah yang mengakses. "Kan ngakunya perusahaan kecil, jadi kita batasi di 70 user server tersebut. Karena kalau sudah diatas 70 user itu sudah perusahaan besar. Sistem selanjutnya secara otomotis akan menolak pengguna yang ke 71," kata Adrian.

Lalu bagaimana dengan harga produk ini? Diperkirakan, harga Windows Server 2008 bakal dibanderol sama dengan pendahulunya, Windows Server 2003 dengan kisaran harga US$ 500 - US$ 3000.